ZMedia Purwodadi

Cara Investasi Bitcoin Sebagai Aset Penyimpan Nilai dan Anti Inflasi

Table of Contents



Gambar Investor Bitcoin


Banyak sekali instrumen investasi yang dapat dijadikan peluang oleh seorang investor agar dapat terhindar dari inflasi. instrumen – instrumen investasi ini sering di jumpai dalam kehidupan dari contoh sederhananya investasi barang antik, investasi mata uang kuno dan investasi emas. Ada pula Investasi saham, Investasi Properti dan Investasi reksadana yang menawarkan keuntungan jangka panjang. Dibalik semua instrumen investasi yang ada terdapat satu instrumen investasi yang menarik yang sedang viral, investasi itu adalah investasi Bitcoin.


Investasi Bitcoin Menurut Para Ahli

Investasi Bitcoin merupakan sebuah fenomena bisnis yang sedang trend di tahun 2021 ini. Banyak institusi yang gencar membeli dan membeli Bitcoin diharga yang menurut mereka cukup murah serta dengan jumlah uang yang sangat besar. Lalu apa tujuan mereka para institusi membeli Bitcoin dalam jumlah yang banyak? 

Menurut Inigo Frase-Jenkins CO-head of Portofolio Strategy  bernstein research. Bitcoin sebagai tempat pelampiasan para investor institusi dalam melawan pemerintah dalam melakukan kebijakan keuangan. Hal ini didukung dengan adanya peningkatan ekspansi fiskal serta inflasi yang tinggi pada mata uang Fiat. Institusi percaya bahwa Bitcoin dapat dijadikan save haven atau lindung nilai dimasa depan. Ini juga didukung dengan supply Bitcoin yang amat sangat terbatas yaitu memiliki maksimal supply sebesar 21juta koin saja  dengan total sirkulasi supply yang beredar sebesar 18 juta koin yang artinya hanya sebesar 3juta Bitcoin saja yang masih bisa ditambang saat ini yang tingkat kesulitan mendapatkannya akan terus diperbarui setiap  4 tahun sekali  atau disebut dengan Halving

Apabila halving tetap dilakukan maka Bitcoin akan semakin langka dan terjadilah hukum permintaan dimana semakin banyak peminat pada suatu barang namun barang tersebut langka maka harganya akan semakin naik.  Mungkin saja institusi sudah melihat hal tersebut dan berani membeli Bitcoin dalam jumlah besar dan tidak menjualnya agar kelak di masa depan akan banyak spekulan yang akan membuat Bitcoin ini memiliki harga yang sangat tinggi selayaknya emas. 

Mengapa Bitcoin Bisa Turun?

Jika seperti itu mengapa harga Bitcoin saat ini turun? Harga Bitcoin turun dikarenakan beberapa pemain besar yang melakukan aksi jual jangka pendek  sehingga membuat harga Bitcoin Saat ini Bitcoin sedang mengalami koreksi yang cukup dalam sebesar 50% penurunan dari puncak tertinggi nya di kisaran harga $64000. Bitcoin turun sampai di titik terendahnya saat ini di kisaran $30k juga diakibatkan ketakutan pasar akibat regulasi yang dilakukan pemerintah China terhadap para penambang Bitcoin,Ditambah juga sentimen negatif pasar terhadap pencairan saham GBTC yang dilakukan oleh Grayscale. Namun Itu tidak perlu dikhawatirkan justru itu merupakan kabar yang baik dimana investor baru dapat masuk diharga Bitcoin saat ini yang masih diskon.

Pada tabel Dibawah  merupakan harga terendah Bitcoin dari tahun ke tahun, dan harga tertingginya lebih besar dari angka pada tabel.

Gambar harga bitcoin terendah 2012-2021


Tips dan Trick Investasi Bitcoin

Jalan Blockchain akan menjelaskan bagaimana tips atau cara yang tepat berinvestasi agar terhindar dari kerugian yang besar dikarenakan sifat Bitcoin yang sangat fluktuatif.

1. Selalu menggunakan uang dingin dalam berinvestasi

Menggunakan uang dingin dalam berinvestasi Bitcoin merupakan sebuah keharusan, mengapa demikian ? Tidak ada satu orang pun yang tau keadaan market Bitcoin dengan pasti jadi dengan menggunakan uang dingin atau dalam artian uang yang tidak digunakan dalam kebutuhan sehari-hari dan sewaktu-waktu dibutuhkan. Itu membuat psikologis dalam diri menjadi lebih tenang sehingga mampu lebih bersabar untuk meng-hold sebuah aset Bitcoin yang dimiliki sehingga tidak terjadi panik sell yang mengakibatkan kerugian dan membuyarkan target investasi yang sudah direncanakan.

2. Perbanyak mencari informasi Bitcoin

Dalam berinvestasi hendaknya memang mencari tahu informasi terlebih dahulu. Agar kelak aset yang kita investasikan pada suatu instrumen investasi dapat berkembang sesuai rencana dan tidak seperti kucing dalam karung, Membeli sebuah aset namun kita sendiri tidak tau kondisi aset itu kedepannya bagaimana. Nah untuk itu kita perlu mencari dan menggali informasi sebanyak-banyaknya untuk dapat mengetahui potensi aset yang akan di investasikan. Sama seperti halnya pada investasi Bitcoin kita harus mengenali dulu teknologi Bitcoin, fungsinya potensi Bitcoin masa depan seperti apa dan masih banyak lagi. Cara berinvestasi yang baik dan benar ketika kita memang sudah paham betul tentang instrumen investasi yang dipilah dan bukan bedasarkan dengan ikut-ikutan orang saja. Untuk mencari informasi tentang Bitcoin cukup mudah anda bisa membaca di web resminya bagaimana Bitcoin di ciptakan di Bitcoin.org , Serta ikuti terus blog kita Jalan Blockchain agar selalu up-to date dengan berita- berita Bitcoin.

3. Mempelajari situasi dan trend arah pasar

Untuk mengetahui arah pasar seorang investor dapat melihat grafik dan mempelajari beberapa indikator sehingga tidak mudah terjebak di pasar. Ada banyak sekali indikator yang dapat digunakan dan sudah disediakan pada oleh beberapa exchanger. Namun indikator yang umum digunakan untuk mengetahui arah trend pasar secara sederhana yang Jalan Blockchain sendiri juga gunakan adalah RSI atau Relatif Strength Index dimana indikator ini berperan penting untuk mengetahui tingkat kejenuhan pasar baik dari segi kejenuhan pembelian (Over Bought) dan kejenuhan Penjualan (Over Sold). Untuk mengetahuinya cukup simple dan sederhana pengguna dapat menentukan posisi beli terbaiknya apabila RSI telah berada di bawah 30.000 seperti contoh gambar dibawah ini:
Gambar Indikator RSI
dan menentukan posisi jual terbaiknya apabila RSI telah berada diatas level 70.000 seperti contoh gambar dibawah ini:
Indikator RSI Naik

4. Atur manajemen resiko

Setiap investasi selalu ada resiko kerugian namun bagaimana cara agar kerugian dalam berinvestasi tersebut dapat di minimalisir itu dapat di atur dan disiasati. Pengalaman Jalan Blockchain dalam mengatur manajemen resiko apabila terjadi kesalahan prediksi dalam melakukan investasi pada Bitcoin adalah dengan cara melakukan teknik DCA atau Dollar Cost Averaging yang dimana uang atau modal dipecah menjadi beberapa tahapan pembelian dalam satu instrument investasi yang sama yaitu Bitcoin. 

Contohnya: Anda mempunyai modal investasi sebesar $200 dollar atau setara dengan Rp.2,8jutaan maka uang ini dapat di pecah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dalam berinvestasi Bitcoin seperti gambar dibawah ini. Dengan catatan apabila Bitcoin terus mengalami penurunan sehingga menyentuh all time low nya tahun ini.

Gambar Teknik DCA dalam pembelian bitcoin


Nah pada gambar diatas Jalan Blockchain sudah membuat planing dengan menggunakan teknik DCA pada Bitcoin dengan modal 2,8jutaan sampai penurunan yang menyentuh all time low nya sekalipun uang modal tidak digunakan seluruhnya melainkan baru separuh dari modal.  Dengan  rata-rata pembelian Bitcoin diharga $30000 atau jika dirupiahkan sebesar Rp.435 juta dengan modal 1,4 juta sudah mendapatkan Bitcoin sebanyak 0,003222871. Sehingga apabila terjadi penurunan kembali kita  masih ada kesempatan untuk membeli Bitcoin diharga lebih murah lagi dan memperbanyak aset bitcoin yang diinvestasikan. Inilah yang dinamakan manajemen resiko yang berarti tidak semua modal yang dimainkan atau sering disebut dengan istilah all in modal. Karena ingat tidak ada satu orang pun yang tau pasti arah pasar namun dengan cara ini psikologi kita menjadi lebih tenang dalam melakukan pembelian dalam tujuan investasi ketimbang kita beli all in modal langsung diharga $31500. Dan tiba-tiba turun lagi kita sudah habis modal tidak bisa beli lagi.

Sekian informasi dari Jalan Blockchain tentang Cara Investasi Bitcoin sebagai Aset Penyimpan Nilai dan Anti Inflasi. Semoga bermanfaat dan salam profit.

Posting Komentar